Buku itu
sudah ditulis sejak lama
Tetapi buku
itu tidak pernah tertulis
Tinta tak
kasat mata membasahi halamannya
Mengukir ilusi
nyata kehidupan
Lembaran demi
lembaran ku jelajahi
Jutaan rangkaian
peristiwa terjadi
Seraya datangnya
pencerahan
Menyingkap
misteri di dalam kegelapan
Sedikit-sedikit
mulai terlihat
Wajah di balik
topeng kaca
Yang selama
ini terlihat jelas
Tapi tidak
sepasang matapun melempar lirikan
Dia tidak cerah,
dia tidak terang
Dia membuat
cahaya lari dengan ketakutan
Bayang-bayang
pun meringkuk di keberadaannya
Saat dia
diam membisu melihat retak pada mereka yang merasa
Sepasang mata
hitam kelam terbuka
Bibirnya tersenyum,
lebar mengundang bahagia
Melihat mereka
yang terlanjur jatuh
Tanpa sadar
akal pergi menjauh
Mata rantai
terbelah menjadi dua
Belenggu yang
menjadi sahabatnya
Kini merupakan
perhiasan
Yang menarik
mereka untuk terjun ke dalam
Melesat cepat
ke arah mereka
Bagai elang kelaparan
yang melihat mangsa
Membawa mereka
ke bawah payung kebahagiaan
Di balik
hujan butiran keputusasaan
Sesaat mereka
berpesta
Merayakan kedatangannya
yang menyelamatkan
Mengusir jauh
awan kelabu
Menyingkap langit
hitam diselimuti awan putih tipis
Pesta yang
diwarnai nyanyian dan sanjungan
Berubah menjadi
kekacauan yang tertanam
Saat awan
putih tipis dilanda kejenuhan
Saat dia
sadar akan kemenangan
Aku bukanlah
seorang malaikat
Aku bukanlah
orang yang baik
Dia adalah Aku
Apakah salah
jika Aku memilih jalanku sendiri?
No comments:
Post a Comment