Tuesday, November 25, 2014

Kata dan Aksi.

Dewasa ini dialog adalah kemewahan
Untaian kata tak terbatas
Melekat di benak setiap jiwa
Bersahutan antar frekuensi yang sama

Ucapan yang menunggu di depan
Siap terlontar dari tebing ide
Tertahan ikatan pada benak lain
Melalui tali ego dan keraguan

Gagasan, dan pemikiran
Terkurung dalam sangkar putih bersungai merah
Sayap-sayapnya patah terluka
Terenggut kebebasannya oleh tingginya diri

Lalu apa yang membuat kita manusia?
Membuat kita pemeran dalam pementasan ini?
Panggung pementasan berisi jiwa yang bebas
Kami yang tak dapat berucap tidak punya tempat

Sangkar putih itu berdiri di tengah sana
Tinggi di atas, terkurung merah berdarah
Lorong-lorong bersungai merah tak bergemericik
Melempar pandangan kosong terbatas tanpa ide

Dikelilingi menara bungi
Ia diam tak berbisik
Tunduk menyeka senyum dengan kesunyian
Seraya membungkam bicara mereka

Sekejap semua diam
Pasangan mata terpaku kehampaan suasana
Perlahan aksi mulai bicara
Menyayat pita suara yang bergetar

Gerak tersusun membentuk aksi
Memaksa menara tertinggi untuk runtuh
Aliran jatuh dari sangkar putih
Membawa kuasa atas menara-menara putih

Kata-kata memang mewah
Tetapi aksi adalah permata
Tidak sebatas bunyi yang berarti
Tetapi memberi frekuensi bermakna yang menenggelamkan pada rangkaian suara

No comments:

Post a Comment